Aduh, lagi-lagi aku harus memulai barusan kalimat rindu ini
Habis aksara, aku kehabisan kata
Jadi salam ini kumulai dari sembarang titik
tempat di mana hatiku menghangat perkara wajahmu saja

Aku menginginkanmu
Hanya kamu saja

Untuk jadi yang kelak memintaku pada Ayah
menjanjikan selamanya padaku
menjaga anak-anak kemudian

Membuatkan kopi di pagi hari
teman berdebat pun menambah semangat

Tidak cukup dalam mimpi
Sungguh menunggu bukan lagi perkara mudah