A r u n i k a.
Itulah nama yang kami berikan padamu. Sepatah kata dari Bahasa Sansekerta yang berarti "cahaya matahari pagi". Kata yang tak sengaja terbaca ibumu saat lewat di linimasa media sosial. Saat itu kupikir, indah sekali kalau kelak anak perempuanku punya nama ini. Jadi, kusimpan nama itu baik-baik karena siapa tahu kelak aku sungguhan akan punya anak perempuan. Ibu dan ayahmu saat itu sudah bertemu, tapi masih belum tahu bahwa kami kemudian akan menikah dan akan memiliki kamu.
Iya, kamu. Arunika kami. Cahaya matahari pagi kami.
Kami, kedua orang tuamu, tak mengharap sesuatu yang muluk dari pemberian nama ini. Kami hanya ingin memberi nama yang baik agar anak perempuan kami tumbuh jadi manusia yang baik. Karena nama adalah doa, kami ingin seumur hidupmu kamu membawa doa yang indah. Doa yang akan terus bersamamu, tumbuh, menjadikanmu sebaik maknanya.
Kami, kedua orang tuamu, ingin kamu jadi seperti cahaya matahari pagi. Hangat, lembut. Sinar yang ditunggu-tunggu, penerang setelah gelap. Kami ingin kamu tumbuh jadi anak perempuan yang perkataan dan perbuatannya menenangkan dan menyenangkan, seperti cahaya matahari pagi yang melelehkan embun di dedaunan. Kami ingin kamu tumbuh jadi anak perempuan yang kelak bisa jadi penerang bagi kami, di dunia dan di akhirat. Penerang bagi sekitar, penerang bagi banyak orang.
Terima kasih karena telah hadir di rahim ibumu. Terima kasih karena telah bersedia jadi anak perempuan kami. Kami, kedua orang tuamu, dan semua orang tersayang kami, berbahagia sekali atas kelahiranmu. Semoga kamu pun berkenan dan bahagia karena jadi anak perempuan kami dan hadir di tengah keluarga besar ini.
Selamat datang, A. Mari bertumbuh bersama.