Kamu Tak Harus Mengerti


Kamu tak harus mengerti semua yang terjadi. 

Kamu tak harus dewasa sebelum waktunya, tak harus mengerti apa yang sedang dilakukan para petinggi, tak harus paham kenapa miskin kaya masihlah jadi masalah. Kamu tak harus mengerti kenapa warna kulit masih terus jadi perbedaan besar, tak harus paham kenapa saling menghancurkan sesama saudara masihlah jadi kepentingan yang tak habis-habis. Kamu tak harus mengerti kenapa orang masih suka saling mencampuri urusan, kamu tak harus paham kenapa saling menghakimi padahal tak saling mengenal dengan baik masihlah banyak ditemukan.

Kamu tak harus memaksakan diri untuk jadi kuat. Kamu cukuplah jadi kamu yang masih kesulitan menghadapi dunia. Kamu tak harus menaklukan dunia, kamu cukuplah jadi kamu yang selalu dapat berdamai dengan diri sendiri. Kamu tak harus memahami betul perkara cinta, kamu cukuplah jadi kamu yang masih bisa patah hati lalu menangis berhari-hari. Kamu tak harus berusaha menyenangkan semua orang, kamu cukuplah jadi kamu yang tak suka menyiksa diri.

Kamu tak harus mengerti pada yang telah digariskan, tak harus mengerti arti pertemuanmu dengan seseorang. Kamu tak harus mengerti, kamu hanya harus menjalani. 

Yang harus kamu mengerti, aku dan kamu masih berada di sini. 

Kamu dan Dia

Kamu dan dia hidup dalam dunia yang sama
Memijak tanah, melihat langit, dan menghirup udara yang sama
Kamu dan dia mungkin hanya dibedakan oleh angka geografis di peta saja
 Kamu dan dia mungkin pernah berpapasan di jalan raya, di bus, atau di antrean bank
Kamu dan dia mungkin pernah bertegur sapa sekali, lalu tak bertemu lagi hingga lupa
Kamu dan dia mungkin ada di satu komplek perumahan yang sama, namun melewati jalan yang berbeda. Mungkin satu kampus, tapi berbeda jurusan. Satu ruangan, tapi berbeda pergaulan. 

Atau satu hati, tapi tak saling mengetahui.

Kamu dan dia mungkin pernah ada di satu masa lalu
Tak saling menyakiti, tapi juga tak saling paham isi hati
Saling mencintai, tapi kemudian jadi yang paling menyakiti
Kamu dan dia mungkin pernah saling berbagi luka
Hingga yang tersisa kemudian lebam yang membuatmu trauma

Sementara banyak yang ingin dipertemukan dalam sebuah cerita
Kamu dan dia sama-sama menyesal kenapa dulu pernah dipertemukan

Kamu dan dia ingin kembali jadi orang asing
Berpapasan di pintu toko tanpa harus melihat satu sama lain
Mengobrol seperlunya tanpa harus merasa hati seperti terkoyak kecil
Tanpa orang harus mengingatmu saat menyebut namanya


Kamu ingin bertemu seseorang yang baru
Dia hanya ingin tak lagi meringis saat mengingatmu
Kamu dan dia seperti daun yang terkoyak dari rantingnya
Takut terjatuh, namun sudah tak kuat bertahan


Kamu dan dia mungkin hanya harus saling mengikhlaskan
Biar saja dekat menjadi asing atau asing menjadi kian asing 
Selama mata kalian tak saling bertemu atau langkah tak saling beradu
Tak masalah ada di dunia, kota, pun ruang yang sama


Kamu dan dia 
Cerita yang tak lagi sama
Cerita yang penggalan-penggalannya tercecer di tiap sudut kota
Dan mungkin hanya butuh potongan-potongan lagu untuk menghidupkannya