Jadi


Aku ingin jadi hamba yang selalu takut pada Tuhan-ku. Selalu takut hingga segan berbuat dosa yang dilarang oleh-Nya, segan menyakiti hati orang lain. Hamba yang sadar bahwa kelak tiap-tiap perbuatan, sekecil apapun akan ada balasannya, entah di dunia atau di akhirat. Tuhanku Maha Melihat bahkan perkara niat, aku tak ingin jadi hamba yang sudah kotor sejak dalam pikiran dan hati. 
Aku ingin jadi manusia yang pandai memanusiakan manusia lain. Menganggap semuanya sama, terlepas dari mereka siapa dan berasal dari mana. Kalau mereka baik dan tak mengganggu hidupku, aku pun tak ingin mengganggu mereka. Ingin jadi manusia yang berguna bagi manusia lain, manusia yang tak membawa kesulitan dan kesedihan apabila ditakdirkan bertemu di sebuah perjalanan.
Aku ingin jadi teman dan sahabat yang menerima orang-orang terdekatku dengan tulus dan apa adanya. Tak menuntut banyak, tak ingin menyusahkan mereka hanya untuk membahagiakanku. Aku ingin jadi teman dan sahabat yang tak masalah apabila mereka tak selalu ada di sisi, tak apa bila mereka tak selalu dapat mendengarkan, asal kami masih saling berhubungan baik dan bertemu dalam doa-doa baik, aku akan baik-baik saja. Aku ingin jadi teman dan sahabat yang dengan kehadiranku, mereka bahagia.
Aku ingin jadi kekasih yang pandai mendengarkan dan mau belajar saling menyesuaikan. Ingin jadi kekasih yang pandai menyembuhkan diriku sendiri hingga tak kulimpahkan luka-luka masa lalu pada masa depanku. Ingin jadi kekasih yang apabila semua tak berjalan baik dan kami ternyata tak berjodoh, aku tak akan mengumbar kisah kami lalu akhirnya saling menjelek-jelekkan satu sama lain. Ingin jadi kekasih yang nyaman untuk dia merebah lelah dan pulang.
Aku ingin jadi pasangan hidup yang saling mengisi bersama pasangan hidupku. Jadi pelengkap, kepingan yang tepat, peluk yang hangat. Pasangan hidup yang padaku, dia bisa jadi dirinya sendiri tanpa takut dihakimi dan memaksakan jadi apa yang bukan dirinya. Saat masalah datang, aku sadar bahwa bukan hanya aku yang terpukul, dia pun bisa terluka dan lumpuh, maka kami harus saling menguatkan. Ingin jadi pasangan hidup yang sadar bahwa aku pun banyak kekurangan, jadi kami bisa saling mengingatkan.
Aku ingin jadi anak yang disyukuri kelahirannya oleh orang tuaku. Anak yang meski tak sering membuat mereka bangga, tapi setidaknya tak membuat hati mereka sakit dan susah. Anak yang bisa dipercaya, tak membuat mereka khawatir, dan bisa menerapkan semua etika dan moral yang mereka tanamkan sejak dulu. Tak ingin jadi anak yang terlalu keras kepala hingga hati mereka sakit dan lepas tangan terhadapku. Ingin jadi anak yang pandai bersyukur dan pandai berterima kasih karena sudah dilahirkan, dibesarkan, dan dicukupkan.
Aku ingin jadi orang tua yang mendidik anak-anakku untuk jadi orang baik terlebih dulu. Pintar penting, tapi mereka harus belajar jadi manusia yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain. Ingin menjadi orang tua yang tak besar ego dan mau terus belajar mengerti bahwa anak-anakku pun punya keinginan dan perasaan. Orang tua yang akan dicari anak-anakku, mereka tak akan lari dan bersembunyi dariku.
Aku ini, apakah kamu?