"Dari sekian banyak wanita, kenapa aku?"
Dari sekian banyak pertanyaan, kenapa harus itu yang kauajukan?
Pikirkan lagi, calon istriku.
Memangnya siapa aku. Pemuda berkaus oblong dengan jeans bolong yang
kerjanya lalu lalang di depan kelasmu saat kita masih satu jurusan.
Senior yang kerjanya mengamatimu dengan malu-malu dari balik kepulan
asap rokok di selipan bibir yang menghitam. Kamu saat itu, tak lebih
dari sekadar mimpi terlampau muluk buatku. Memacari terlebih
memperistri? Mana berani aku yang pesimis ini membayangkannya. Tiap kali
kamu mengangguk lalu membalas semua sapaan basa-basi itu, dalam hati
aku yang jarang sekali menyapa Tuhan, selalu berdoa supaya pendampingmu
kelak adalah pria yang tanpa ragu menegakkan dagumu yang lebih banyak
menunduk ketimbang menatap lurus ke depan. Saat itu kupikir, kalau saja
diberi kesempatan untuk menegakkan dagu mungil itu, aku berjanji akan
berhenti merokok. Toh, ketergantunganku telah berubah arah.
Kenapa harus kamu. Seperti lirik
yang menemukan nada tepat, seperti itulah aku menemukanmu sekejap kilat.
Buncahan yang tiba-tiba menyembur ke seluruh wajah lalu debar
mengganggu yang candu. Aku tahu kamu nada dan melodi yang tepat, aku
tahu kamu akhir dari semua doa yang tertambat.
Jadi, masihkah kamu bertanya kenapa harus kamu?
Inspirasi dari Stereo Hearts - Gym Class Heroes feat Adam Levine
Untuk proyek #30HariLagukuBercerita @PosCinta (hari keempat)
No comments:
Post a Comment