Hei, Penjaga Hati
Tidakkah kamu lelah selalu berdiri menanti?
Saat pilihan mencekik nyali dan cinta tak berbalas meremuk hati. Saat tulang-tulangmu merapuh letih menanggung sayang yang bahkan secuil pun tak terbalas. Saat langkah yang gagah dan mantap itu melambat, dari cepat ke terseok pasrah.
Tidakkah kamu ingin berhenti?
Saat kepak-kepak sayapmu bahkan tak lagi bisa sekedar mengangkat alih-alih menerbangkanmu. Saat satu dua debu yang menyembur jadi ancaman untukmu. Saat segala keyakinan luruh tersia-sia bagai tak pernah ada.
Tidakkah kamu ingin tahu?
Bahwa mungkin dia bukan malaikat yang tepat untuk membagi sayapnya denganmu. Bahwa mungkin dia bukan malaikat yang akan selalu ada untuk menjaga kepak sayapmu. Bahwa mungkin dia tak rela mematahkan sayapnya demimu.
Atau mungkin,
dia bahkan bukan malaikatmu.
No comments:
Post a Comment