4444

Ah, angka itu sudah lama sekali terlewat. Aku menantikan angka pembaca sampai di angka 4 empat kali. Aku pernah membahas kecintaan pada angka 4 di salah satu postingan tahun baru. Sedikit informasi, aku lahir di tanggal 4. Jadi mendadak angka itu jadi dikeramatkan dalam hati. Dulu aku pernah berjanji akan membuat edisi spesial kalau jumlah pembaca sudah sampai ke-4444. Tapi ternyata momen itu berbarengan dengan kegiatan yang semakin tak terloransi, jadi angka itu terlewat begitu saja. Tahu-tahu saat kubuka Pandora lagi, angka pembacanya sudah mencapai 4500-an. 

Terima kasih untuk yang sudah setia membaca. Terima kasih untuk yang selalu menyimak dan menanti perkembangan Pandora. Setelah angka 4444 terlewat, aku menantikan angka 8888 di kolom pembaca. Kalau suka angka 4 karena tanggal lahir, suka angka 8 karena bulan lahir. Hahaha.

Omong-omong, berhubung edisi spesialnya batal terlaksana, di sela kesibukan yang kacau itu, aku sempat memposting dua cerpen untuk proyek NulisBuku yang baru. Jadi, harap maklum dengan jenis dan ukuran huruf yang tanpa editan. Dua cerita itu sengaja kusimpan untuk momen 4444, sebenarnya. Satu 'Matahari Senja di Minggu Pagi' untuk buku bertema Black Cover yang merupakan kumpulan cerpen tentang lesbian, gay, pelacur, poligami, poliandri. Satu lagi salah satu cerita yang paling kusuka karena berseting kafe, 'Vanilla 1/4' untuk kumpulan cerpen bertema kafe At The Caffe. Mungkin aku salah satu pengkhianat yang aneh. Bukannya promosi buku kumpulan cerpen penerbit, malah membagikan cerpen sendiri secara cuma-cuma di blog. 

Sekali lagi, selamat membaca Pandora! Terima kasih sudah membantu sampai ke angka 4444.

No comments:

Post a Comment