Adalah saat kehilangan, aku sadar...
bahwa pelukmu begitu menghangatkan
bahwa pundakmu kini tak lagi menyamankan
bahwa yang kita tapaki bersama tinggal kenangan
bahwa rindu bisa disampaikan lewat butiran air hujan
bahwa harapan pada akhirnya sungguhan menyakitkan
Adalah saat kita terpatahkan, aku sadar akan langit kemerahan
Semburat, yang kalau kau lihat, teramat pekat
Seperti harap yang tak tergenggam erat
Seperti kumpulan rindu yang teramat
Seperti kita yang telah tamat
Seperti aku yang sekarat
Seperti kiamat
Kuajak kau melihat langit sore hari
Tempat dimana bertemunya sebagian diri
Kalau beruntung, kau akan menemukanku, sekali lagi
Lalu, bisa saja, cerita kita akan bertutur dari lembar baru yang wangi