Kamu dan Dia

Kamu dan dia hidup dalam dunia yang sama
Memijak tanah, melihat langit, dan menghirup udara yang sama
Kamu dan dia mungkin hanya dibedakan oleh angka geografis di peta saja
 Kamu dan dia mungkin pernah berpapasan di jalan raya, di bus, atau di antrean bank
Kamu dan dia mungkin pernah bertegur sapa sekali, lalu tak bertemu lagi hingga lupa
Kamu dan dia mungkin ada di satu komplek perumahan yang sama, namun melewati jalan yang berbeda. Mungkin satu kampus, tapi berbeda jurusan. Satu ruangan, tapi berbeda pergaulan. 

Atau satu hati, tapi tak saling mengetahui.

Kamu dan dia mungkin pernah ada di satu masa lalu
Tak saling menyakiti, tapi juga tak saling paham isi hati
Saling mencintai, tapi kemudian jadi yang paling menyakiti
Kamu dan dia mungkin pernah saling berbagi luka
Hingga yang tersisa kemudian lebam yang membuatmu trauma

Sementara banyak yang ingin dipertemukan dalam sebuah cerita
Kamu dan dia sama-sama menyesal kenapa dulu pernah dipertemukan

Kamu dan dia ingin kembali jadi orang asing
Berpapasan di pintu toko tanpa harus melihat satu sama lain
Mengobrol seperlunya tanpa harus merasa hati seperti terkoyak kecil
Tanpa orang harus mengingatmu saat menyebut namanya


Kamu ingin bertemu seseorang yang baru
Dia hanya ingin tak lagi meringis saat mengingatmu
Kamu dan dia seperti daun yang terkoyak dari rantingnya
Takut terjatuh, namun sudah tak kuat bertahan


Kamu dan dia mungkin hanya harus saling mengikhlaskan
Biar saja dekat menjadi asing atau asing menjadi kian asing 
Selama mata kalian tak saling bertemu atau langkah tak saling beradu
Tak masalah ada di dunia, kota, pun ruang yang sama


Kamu dan dia 
Cerita yang tak lagi sama
Cerita yang penggalan-penggalannya tercecer di tiap sudut kota
Dan mungkin hanya butuh potongan-potongan lagu untuk menghidupkannya


2 comments: