Beri aku waktu.
Agar aku bisa memakan waktuku sendiri dan menjadi wanita bercelemek yang kerjanya memikirkan jadwal makanmu. Yang berdiri setia di dapur dengan cipratan minyak dan panas api. Yang sibuk menelpon Ibu di seberang demi menjemput resep andalan, yang ulet berdiri meramu semua racikan. Perjuangan beberapa jam, kamu habiskan beberapa menit saja.
Beri aku waktu.
Agar aku bisa memakan waktuku sendiri dan menjadi wanita berkaos oblong penuh cat air, menemani anak-anak bandelmu mengerjakan tugas menggambar. Mana lagi aku peduli dengan rambut berantakan, kulit lengket warna merah kuning hijau. Belum lagi rengekan manja dan gulat kecil para jagoan, duh, aku pasti kerepotan.
Beri aku waktu.
Agar aku bisa memakan waktuku sendiri dan menjadi wanita paling sibuk di dunia kecil antara rumah-sekolah-kantor. Selesai di rumah, kugiring para jagoan ke sekolah, lalu jadi diriku yang lain di sebuah gedung tempat manusia mengadu otak. Dan dalam lelah yang hanya bisa dijelaskan dengan muka kusam berlipat sepuluh, aku ke peraduan rumah. Jadi aku lagi, untukmu dan anak-anak luar biasa itu.
Beri aku waktu.
Agar aku bisa memakan waktuku sendiri dan menjadi wanita yang tak henti berdoa pada Tuhannya. Atas semua semoga yang minta diwujudkan, atas apa-apa yang hanya bisa diurus oleh-Nya. Termasuk kamu dan para jagoan kecil itu.
Beri aku waktu.
Agar aku bisa memakan waktuku sendiri.
Menunggu siapa kamu nanti dan selucu apa jagoan kita nanti.
Menunggu siapa kamu nanti dan selucu apa jagoan kita nanti.
No comments:
Post a Comment