Kamu Jalan Buntu

Mungkin harusnya aku jadi detektif saja
Yang kerjanya menerka, menerka, menerka
Saat terhenti di jalan buntu, aku lalu mencarimu

Lalu, aku menunggu
Pertolonganmu, bantuanmu
Tapi kamu tak (akan) pernah datang
Membuatku yang menunggu tampak bak jalang

Buang-buang waktu
Kasihan hati rapuhku
Kasihan kelenjar air mataku

Rupanya, kamu si tersangka sialan
Yang kerjanya mengabaikan, mengabaikan, mengabaikan
Aku meminta cinta dari si pembuat patah hati terbaik di dunia
Terang saja tak ada yang menjemputku dari sesaknya jalan buntu
Kamu berdiri di tengah jalan, mendeklarasikan aku sebagai tawanan

Tak ada yang berani menolong meski aku melolong

Kamu jalan buntu sungguhan
Tanpa jalur tikus atau rambu balik kanan
Berapa lama lagi aku (harus) melakon jadi tahanan?


Harusnya kamu tahu, aku hanya ingin diperjuangkan...

2 comments: