Hola hola Jerman!
Menyambut euforia Euro (yang terlambat) yang sedang berlangsung, aku atas nama Jerman dan kesebelasannya, mengucapkan selamat mendukung negara favorit masing-masing! Selamat bergelinjangan dan berteriak bak orang gila! Selamat pasang taruhan, semoga kalah, semoga cepat bertobat! Salam sungkem dari manusia yang hampir setiap hari membaca keluhan karena timnya kalah.
Dan, disinilah aku berada. Kembali mendukung Jerman untuk yang kesekian kali, ikut jantungan selama pertandingan, dan semakin menikmati begadang tiap Jerman berjuang. Jadi pendukung Jerman dari zaman Piala Dunia 2002 itu banyak suka dukanya. Salah satu duka paling dalam itu, saking cintanya ke Jerman, tiap kali Jerman kalah dalam perhelatan apapun, sesaknya sampai ke tulang rusuk. Kejadian paling parah waktu Piala Dunia 2010, Jerman lawan Spanyol di final. Itu pertandingan super krusial. Selain karena pertandingan itu penentu kemenangan, kabarnya itu pertandingan terakhir Miroslav Klose di ajang Piala Dunia. Dan pria bernomor punggung 11 itulah yang menyeretku untuk pertama kali senang Jerman. Dimulai dari Klose, merembet ke negara, kemudian cinta klub-klub bolanya, terutama Bayern Munchen. Klose pingin di pertandingan itu dia mencetak gol; selain supaya negaranya menang juga untuk memecahkan rekor pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia. Alih-alih menang dan Klose memecahkan rekor, Jerman malah kalah 1 - 0 dari Spanyol. Nggak ada satupun gol tercipta, Jerman malah kelihatan keteteran.
Rasanya? Pahit. Keparat luar biasa. Sedihnya sampai ke ubun-ubun, sampai menangis di balik bantal. Nggak nafsu makan selama seminggu lebih dan tiap memikirkan Jerman, bawaannya pingin menjungkirbalikkan meja, pingin peluk Klose terus diajak liburan ke Pulau Bora-Bora. Klose itu lebih dari sekedar kesayangan, lebih dari sekedar pemain favorit. Sayang nasib sedang nggak berpihak padanya di momen sempurna itu.
Untungnya, aku sudah lama sekali bangkit dari kejadian tersungkur dua tahun lalu itu. Dan sekarang, siap mendukung Jerman lagi dengan semangat lebih baru. Euro memang bukan ajang seraksasa Piala Dunia, tapi Euro tetap ajang raksasa yang mendunia. Di pertandingan terakhir lawan Yunani, Jerman berhasil menang 4 -2 dengan permainan yang keren dan bikin geregetan. Awalnya ketar-ketir begitu tahu Gomez dan Muller nggak diturunkan, melihat betapa pentingnya mereka untuk bagian menyerang Jerman. Tapi, Klose tercinta diturunkan. Pengalamannya dianggap bakal lebih dibutuhkan dalam pertandingan kali ini. Dan lagi, memang sudah skema kalau Klose masuk maka Gomez keluar, begitupun sebaliknya. Sepanjang pertandingan itu kerjanya komat-kamit berdoa semoga Gomez cepat diturunkan. Di luar cinta dan bahagia melihat Klose salto di lapangan, Gomez memang lebih gesit. Belum lagi, dia sudah mencetak tiga gol di beberapa pertandingan Jerman sebelumnya. Ketakutan kalau Jerman bakal kalah jelas sudah menggerus keinginan melihat Klose lebih lama.
Untungnya, para dewa-dewi Yunani sedang nggak ingin melakukan 'sesuatu' pada tim mereka. Sekalipun mereka sempat mencetak 2 gol, satu diantaranya lewat penalti, Jerman tetap menang dengan 4 gol yang dicetak oleh 4 pemain berbeda. Gol pertama dicetak oleh sang Kapten, Lahm. Gol kedua oleh Khedira, disusul gol Klose tercinta, lalu gol terakhir ditutup oleh Reus. Pertandingan luar biasa dan aku nyengir kuda.
Sekalipun sepanjang pertandingan pingin Gomez masuk karena kangen mukanya, semua pemain Jerman yang semangatnya menggebu-gebu langsung mengalihkan suasana. Waktu-akhirnya-Gomez masuk dan hati langsung berbunga-bunga, dia sudah nggak pengaruh banyak buat Jerman. Sepanjang sepak terjang Jerman di Euro 2012, mungkin ini salah satu pertandingan yang bakal dikenang sepanjang masa. Mereka keren luar biasa!
Klose, mari semangat menjelang masa pensiun. Gomez, mari berpelukan.
Jerman, perjalanan dan perjuangan masih panjang. Mari berjalan, mari berjuang!
( 'O')9
( 'O')9
No comments:
Post a Comment