Pesan-pesanmu saat hujan datang menyergap
Ah, mau apa kamu dan semua cinta kosong itu
Aku kenyang merindukan, jenuh menelan pahit sendirian
Mau apa kamu dengan air mata yang jatuh bersamaan?
Mata kanan untuk bahagia, mata kiri untuk sedih
Jelaskan rasaku yang menjatuhkan air mata di dua pelupuk
Tumpah begitu saja, tiap kali menemukanmu
Kalau bisa meremas hati, sudah kutusuk ia berkali-kali
Melihatmu saja, rasanya perih tak tergambar
Manalah sempat cinta besar ini kuumbar
Kelak, kalau rasaku sudah hambar
Aku ingin kamu berikrar
Kalau kamu tak sungguhan ingin membahagiakan
Jangan pernah jadi sosok di masa depan
No comments:
Post a Comment