Lelah, kan. Kalau mengingat ada banyak yang mencintai, tapi bersikeras memberi cinta pada yang tidak ingin diberi. Sampai kapan. Ya, sampai mana cinta dan tunggu itu berbatas dan akhirnya terantuk kenyataan. Butuh lebih dari sekedar tembok berlapis semesta untuk yakin akan cinta, mempertahankan dan melindunginya meski ditentang dunia. Tapi sebenarnya, bila percaya Tuhan sudah punya yang terbaik dalam genggaman-Nya, melepaskan mungkin akan seringan senyum. Cinta tak harus memiliki, itu benar. Bahagia tak harus memiliki, juga benar. Tapi cinta dan bahagia adalah pilihan, harus benar.

Mencintailah. Dan bahagialah.

Jangan kalah. Jangan pernah menyeret langkah.
Saat kau menangisi masa lalu, masa depan menangisimu.



No comments:

Post a Comment