Pride and Prejudice

Pride and Prejudice - Jane Austen


Novel ini jelas ada hubungannya dengan rentetan resolusi di tahun 2012 ini. Novel klasik legendaris karangan Jane Austen yang sudah berkali-kali dibuat film ini memang rumit. Karena setting-nya bangsawan ala Inggris jaman putih-hitam, bahasa dan gaya penulisannya juga seberat alur ceritanya. Meskipun memang sempat ada komplain mengenai terjemahan Indonesia buku ini karena dianggap memperumit bahasa, tapi Pride and Prejudice memang harus dibaca dengan kesabaran. Kisah Elizabeth dan Mr. Darcy yang lebih kacau dan berbelit dari sirkuit otak juga membuat kesabaran selalu menguap.

Novel ini dibeli tanggal 20 September 2011 dan jadi novel yang paling lama 'dihabiskan' dari seluruh novel yang kupunya. Setelah lewat 3 bulan sampai berganti tahun, aku baru menyelesaikan 178 halaman, itu juga perjuangan karena jarang dapat mood membaca. Selama menamatkan novel ini, aku bahkan lebih dulu menamatkan novel lain. Hahaha, dasar novel keramat.

Jadi, menamatkan Pride and Prejudice jelas satu resolusi 2012. Apalagi, sekuel Pride and Prejudice yang baru, Bespelling Jane Austen sudah terpajang di rak buku dan minta dibaca.

Belum pernah sebegini beratnya perjuangan membaca halaman terakhir sebuah novel.


No comments:

Post a Comment