Tahun Baru, Kue dari Oven


Oh ya. Tahun baru sudah datang, tahun lalu terbang dan terbuang begitu saja. Seperti melangkah di perbatasan dua negara ya. Satu langkah kecil yang bahkan lebih sekejap dari kedipan mata, dan kau sudah berada di waktu dan dimensi yang sama sekali berbeda. Seperti di perbatasan dua negara yang jika kaki melangkah ke satu wilayah, bagian negara yang ditinggalkan akan runtuh tak berbekas dan hanya menyisakan ingatan. Bahwa kita pernah berpijak, hidup, dan membuat kenangan di atasnya.

Aku lebih suka mengandaikannya seperti kue yang baru dikeluarkan dari oven. Kue yang kelihatannya manis, tapi penuh kejutan. Kita semua pemula jika dihadapkan pada sesuatu yang baru, termasuk tahun, meski selalu berusaha untuk jadi yang lebih baik. Aku sendiri, meskipun punya banyak impian dan cita-cita, sama sekali nggak berani mengucapkan doa. Semakin diucapkan, semakin sulit untuk dilupakan saat doa itu nggak mencapai tangan Tuhan.

Kue di toples itu, terlihat cantik luar biasa. Menggiurkan, penuh taburan, dan kalau bisa mencium aromanya pasti ingin cepat-cepat dimakan. Kita nggak pernah tahu seperti apa tahun ini selain terjun dan hidup di dalamnya, mencicipi dan menelan tiap hal yang terjadi, dan mungkin diabetes karena masalah-masalahnya.

Semakin banyak yang dilalui, rasanya berucap dalam hati sambil menghela nafas dalam-dalam adalah cara terbaik untuk menerbangkan doa pada Tuhan.

Tahun ini, semoga semanis kue di toples itu. Warna-warninya mungkin akan membuat kaki justru terjatuh berkali-kali, tapi nggak akan ada kue gagal kalau adonannya tepat. Dan meski hidup nggak akan pernah tepat, setidaknya hidup harus jadi hebat.

Aku dan keluarga mengucapkan selamat tahun baru untuk Tuhan! Dan untuk semua! :)


No comments:

Post a Comment