Tiga hari menjelang tahun baru. Nggak ada yang benar-benar ingin dilakukan, hanya punya rencana tahun baruan abstrak yang masih belum berbentuk wujudnya bersama dua teman dekat selama SMA, Desilasary (Decik) dan Nia Septiyeni (Nyak). Itu juga kemungkinan diisi dengan menggigit jagung bakar sambil meracau nggak karuan tentang hal-hal nggak penting dalam hidup kami sambil saling menatap dengan hampa. Ew, paling kami bertiga bakal saling melempar lelucon tolol sambil terkikik seperti istri-istri pejabat di pesta.
Harapan tahun baru. Nggak ada yang spesifik. Dari tahun ke tahun, harapan tahun baru lama kelamaan menjadi sesuatu yang busuk. Apalagi di pertengahan 20 tahun ini semakin banyak yang terjadi dan semakin banyak hal yang menggerus harapan-harapan sepele. Harapan besar, yang benar-benar besarpun sebenarnya nggak berubah sejak dulu dan nggak akan kuucapkan. Tuhan tahu aku sudah hampir muak menulis harapan di tahun baru. Pfffft.
Tuhan, tiga hari lagi tahun baru. Kuharap di hidupku akan ada sesuatu yang benar-benar baru.
No comments:
Post a Comment