Pengumuman tentang cerpen di bawah itu baru aku tahu setelah iseng membuka blog tentang lomba tulis menulis. Sedikit kaget, karena setelah hampir sebulan itu diumumkan dan aku baru tahu. Lolos seleksi kumpulan cerpen dan akhirnya dibukukan mungkin bukan satu hal yang luar biasa. Tapi itu bukti kalau aku mulai bisa mengalahkan diriku sendiri.
Aku sama sekali nggak tertarik mengikutkan cerpenku dalam lomba apapun, event apapun. Aku malas dan sedikit angkuh. Malas membuat cerpen hanya untuk dipublikasi, sedikit angkuh untuk menerima kenyataan cerpen-cerpen itu nggak diterbitkan oleh penerbit besar. Itulah penyakitku. Itulah diriku.
Seperti yang sering kubilang, melawan diri sendiri adalah hal tersulit. Dan dengan mengikuti ajang ini-jujur-aku banyak berpikir. Tolol, memang. Sekedar mengirimkan cerpen ruwetnya minta ampun. Dan bagian terburuknya, aku terlalu angkuh untuk menerima kenyataan kalau saja cerpenku nggak lolos seleksi.
Sekarang, aku bersyukur pada Tuhan karena menyingkirkan segala bangsat itu dari pikiran dan tanpa pikir panjang langsung membuat cerpen yang setiap hari temanya berbeda itu. Dan-alhamdulillah-semua cerpen yang kukirim lolos seleksi. Awalnya kupikir aku nggak akan merasakan apa-apa. Ini hanya sayembara biasa. Tapi tahukah? Perasaan hangat yang menyeruak dari hati saat melihat nama sendiri tertulis sebagai salah satu yang terpilih? Hanya saat berhasil mengalahkan ego sendirilah aku tahu rasa semacam itu.
Buat yang mau membeli buku-buku itu secara online atau mengecek event menulis lain, silahkan cek di http://nulisbuku.com atau follow twitter @nulisbuku ya. Terima kasih.
Ayo menulis, Saudara-saudara! :)
No comments:
Post a Comment