Kenapa dari tadi angka 4? Karena aku lahir di tanggal itu dan secara alami jatuh cinta padanya, meskipun di Jepang angka itu bahkan lebih sial dari 13 karena dianggap angka kematian. Lebih dari sekedar angka, mendadak 4 jadi semacam simbol dan ciri khas. Memilih apapun selalu nomor empat. Melihat nomor ini di sembarang tempat pun bisa memancing senyum. Ini bawaan sugesti kali ya. Karena semua hal di dunia pasti butuh alasan dan nggak ada kebetulan, lahir di tanggal ini juga pasti bukan hanya sekedar ibu yang setelah sekian lama tarik-buang nafas akhirnya berhasil mendorongku keluar di tanggal ini.
Di agamaku, musyrik namanya kalau percaya dengan hal-hal di luar Tuhan. Tapi, aku nggak sedang memusyrikkan diri kok, Tuhan. Ini kesukaan, seperti perasaan ingin memelihara singa. Sensasi aneh yang nggak tergambarkan, tapi nyata.
Omong-omong, akhirnya rencana tahun baruan absurd itu batal. Dan aku lagi-lagi duduk di kursi yang sama, di depan laptop, mendengarkan musik, minum kopi, dan nonton Transformers. Kembang api tetangga sahut-sahutan dengan berisik dan-demi Tuhan-bunyinya persis bom yang seperti meledak di atas kepala. Tetangga-tetangga sekalian, tolong jangan sampai percikan kembang api kalian itu membakar atap rumah ini, ya. Terima kasih.
Hei hei, 4 menit lagi 2011 yang penuh kejutan akan berakhir lho!